Laman

Thursday 12 January 2012

HAKIKAT PENGEMBANGAN KURIKULUM DALAM TEKNOLOGI PENDIDIKAN

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan-Nya mungkin penulis tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperoleh pengetahuan tentang hakikat pengembangan kurikulum dalam teknologi pendidikan.
Penulis menyadari, masih banyak kekurangan-kekurangan yang terdapat dalam penyusunan makalah ini. Karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing dan segenap pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Penulis








DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................             1
DAFTAR ISI.............................................................................................................             2
BAB I PENDAHULUAN
  A.  LATAR BELAKANG MASALAH......................................................             3
             B.  IDENTIFIKASI MASALAH................................................................             4
             C.  TUJUAN.................................................................................................             4
BAB II      PEMBAHASAN
             A. PENGERTIAN KURIKULUM.............................................................             5
             B. PENGEMBANGAN KURIKULUM....................................................             6
                  1. ASAS PENGEMBANGAN KURIKULUM.....................................             7
                  2. PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM...............             8
                  3. PIHAK YANG MENGEMBANGKAN KURIKULUM.................             8
             C.  KURIKULUM DALAM TEKNOLOGI PENDIDIKAN....................             9
BAB III PENUTUP
             A.  KESIMPULAN......................................................................................             11
             B.  SARAN...................................................................................................             11
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................             12





BAB I
PENDAHULUAN

A.      LATAR BELAKANG MASALAH
Ilmu pengetahuan dan teknologi selalu berkembang dan mengalami kemajuan sesuai dengan perkembangan zaman dan perkembangan cara berpikir manusia. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut juga menyebabkan terjadinya perkembangan dalam kehidupan masyarakat. Dari masyarakat agraris ke masyarakat industri yang sebagian besar hidupnya dikelilingi oleh berbagai macam jenis teknologi. Perkembangan itu pula menyebabkan perubahan pandangan terhadap tujuan pendidikan sehingga diperlukan adanya perubahan dan penyensuaian kurikulum.
Pengembangan kurikulum dilaksanakan sebagai langkat antisipasi dalam menjawab tantangan yang muncul akibat perkembangan perkembangan tersebut dengan tetap memperhatikan situasi dan kondisi serta norma-norma yang berlaku di masyarakat. Langkah pengembangan kurikulum diatur sedemikian rupa agar peserta didik sebagai komponen pembelajaran mendapat kompetensi yang memadai dalam menguasai dan memanfaatkan teknologi sesuai dengan yang diinginkan.
Judul makalah ini sengaja dipilih karena menarik perhatian penulis untuk dicermati dan perlu mendapat dukungan dari semua pihak yang peduli terhadap dunia pendidikan.

B.       IDENTIFIKASI MASALAH
Sesuai dengan judul makalah ini “Hakikat Pengembangan Kurikulum dalam Teknologi Pendidikan”, maka dapat di identifikasi masalah sebagai berikut:
1.     Apa devinisi kurikulum?
2.     Apa hakikat pengembangan kurikulum beserta asas-asas dan prinsip-prinsip yang melatarbelakanginya?; dan
3.        Apa faktor yang mempengaruhi kurikulum dalam teknologi pendidikan itu?

C.      TUJUAN
Makalah ini dibuat bertujuan untuk melengkapi referensi pembaca yang ingin mengetahui atau mencari informasi pengembangan kurikulum dan kurikulum dalam teknologi pendidikan.


BAB II
HAKIKAT PENGEMBANGAN KURIKULUM
DALAM TEKNOLOGI PENDIDIKAN

A.           Pengertian Kurikulum
Dalam kegiatan pembelajaran, interaksi antara pendidik dengan peserta didik merupakan hal pokok dalam upaya mencapai tujuan pendidikan.  Interaksi tersebut dapat berlangsung diberbagai lingkungan pendidikan. Pada prinsipnya setiap praktik pendidikan pasti memiliki komponen-komponen berupa metode, bahan ajar, penilaian dan tujuan yang hendak dicapai.
Sekolah sebagai salah satu lingkungan pendidikan yang bersifat formal merangkum semua komponen-komponen tersebut didalam kurikulum. Konsep kurikulum berkembang seiring perkembangan masyarakat dan kemajuan teknologi. Dakir (2010:2-3) mendevinisikan kurikulum sebagai program pendidikan yang berisikan berbagai bahan ajar dan pengalaman belajar yang diprogramkan, direncanakan dan dirancangkan secara sistemik atas dasar norma-norma yang berlaku yang dijadikan pedoman dalam proses pembelajaran bagi tenaga kependidikan dan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan. Menurut Nengky & Evan (1967) kurikulum adalah semua pengalaman yang direncanakan dan dilakukan oleh sekolah untuk menolong para siswa dalam mencapai hasil belajar kepada kemampuan siswa yang paling baik. Sedangkan William B. Ragan mengemukakan  bahwa kurikulum adalah semua pengalaman anak yang menjadi tanggung jawab sekolah.
Dari pendapat-pendapat tentang kurikulum diatas, dapat disimpulkan bahwa kurikulum merupakan bagian dari suatu sistem pengelolaan yang menyangkut perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran yang dijadikan pedoman atau panduan bagi guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.
B.           Pengembangan Kurikulum
Pengembangan kurikulum pada hakikatnya adalah pengembangan silabus yang didalamnya mencakup komponen-komponen dalam kurikulum yaitu tujuan, metode/alat, materi/bahan ajar dan penilaian. Salim (1987:98) dalam Abdul Majid, mendevinisikan silabus sebagai garis besar, ringkasan, ikhtisar, atau pokok-pokok isi atau materi pelajaran. Silabus berisi perencanaan pembelajaran dan pengurutan penyajian materi kurikulum yang dipertimbangkan berdasarkan ciri dan kebutuhan daerah tersebut. Tujuan pembelajaran merupakan sesuatu yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran. R.F. Meager (1962:3) dalam Sumiati dan Asra (2007:10) mengatakan bahwa tujuan merupakan deskripsi pola-pola perilaku atau performance yang diinginkan dapat didemonstrasikan siswa. Metode/alat merupakan segala sesuatu yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Materi/bahan ajar adalah isi dari proses pembelajaran yang tercermin dalam materi pembelajaran yang dipelajari siswa. Sedangkan penilaian merupakan komponen yang berfungsi mengukur derajat keberhasilan suatu program pembelajaran. Selain pengembangan komponen-komponen tersebut, pengembangan kurikulum sebaiknya juga diikuti dengan pengembangan kompetensi peserta didik agar kurikulum yang dikembangkan dapat dijalankan secara selaras.
Seiring kemajuan teknologi dan perkembangan masyarakat, berubah pula tujuan pendidikan yang hendak dicapai. Perubahan masyarakat dari masyarakat agraris ke masyarakat industri menuntut  program kurikulum dibuat dan dikembangkan dengan tujuan agar peserta didik dapat menghadapi masa depannya dengan baik. Oleh karena itu kurikulum hendaknya bersifat antisifatif, adaftif, dan aplikatif (Dakir, 2010:91).
1.      Asas Pengembangan Kurikulum
Dalam prosesnya, kurikulum dikembangkan dengan didasari oleh:
1.      Asas psikologi. Psikologi peserta didik memegang peranan penting dalam pengembangan kurikulum, karena nantinya akan dijadikan dasar-dasar pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan oleh kurikulum yang berlaku.
2.      Asas sosiologi. Kurikulum hendaknya dikembangkan dengan memperhatikan aspek geografis dan budaya. Implementasi dari asas ini lahirlah kurikulum muatan lokal.
3.      Asas perkembangan IPTEK. Kurikulum dikembangkan secara dinamis dan fleksibel terhadap perkembangan teknologi  dengan tujuan agar peserta didik terampil dalam penguasaan teknologi dan memiliki sifat inovatif dan kreatif.
4.      Asas Filsafat bangsa Indonesia yaitu filsafat Pancasila. Filsafat pancasila merupakan dasar dan arah tujuan pendidikan, karena itu pengembangan kurikulum harus didasarkan pada asas ini.
Dari keempat asas pengembangan kurikulum diatas, asas filsafat Pancasila adalah asas yang bersifat kekal karena Pancasila merupakan idiologi bangsa Indonesia.

2.      Prinsip-prinsip Pengembangan Kurikulum
Menurut Nana Syaodih Sukmadinata (1997), kurikulum dikembangkan berdasarkan pada prinsip-prinsip:
1.             Prinsip relevansi, kurikulum dikembangkan berdasarkan kebutuhan dan potensi anak didik, perkembangan IPTEK, dan perkembangan kebutuhan masyarakat.
2.             Prinsip fleksibilitas, kurikulum dikembangkan secara fleksibel dan bersifat luwes dalam pelaksanaannya, menyesuaikan dengan situasi dan kondisi, tempat, waktu, dan latar belakang peserta didik yang selalu berkembang.
3.             Prinsip kontinuitas, kurikulum yang dikembangkan harus memiliki kesinambungan dari jenjang pendidikan terbawah dengan jenjang pendidikan diatasnya, serta dengan jenis pekerjaan yang diinginkan.
4.             Prinsip efisiensi, kurikulum dikembangkan dengan mendayagunakan durasi/waktu, biaya, dan lain sebagainya secara efektif dan efisien agar mendapat hasil yang maksimal.
5.             Prinsip efektivitas, kurikulum dikembangkan dengan cara yang tepat agar mencapai tujuan, baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya.
3.      Pihak yang Mengembangkan Kurikulum
            Dalam pelaksanaannya, pengembangan kurikulum dilakukan oleh orang-orang yang terkait dengan masalah kurikulum, yaitu:
1.             Pihak Produsen, yaitu berbagai ahli dan praktisi pendidikan yang ada pada lembaga pendidikan misalnya narasumber yang ada di lingkungan Depdiknas, Dikdasmen, Dikti dan sebagainya.
2.             Pihak Konsumen, yaitu dapat diambil dari narasumber yang berada di berbagai perusahaan dan dinas terkait seperti Bank, Perusahaan Industri, dan Dinas terkait lainnya.
3.             Pihak Ahli yang relevan, yaitu para ahli bidang studi yang sesuai dengan kurikulum yang disusun misalnya psikolog, sosiolog, filosof, pakar teknologi pendidikan, dan sebagainya.
4.             Pihak Guru, yaitu para guru yang memenuhi syarat kompetensi.
C.           Kurikulum dalam Teknologi Pendidikan
Teknologi Pendidikan adalah suatu proses yang terintegrasi, yang melibatkan manusia, prosedur, gagasan, peralatan dan cara pemecahannya, mencobakan model-model pemecahannya, mengadakan penilaian, dan mengelolanya (Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, 1997:43). Teknologi pengajaran merupakan salah satu komponen teknologi pendidikan sangat identik dengan media pembelajaran, karena itu pemenfaatan media dalam pembelajaran merupakan penerapan dari teknologi pengajaran.
Kurikulum seharusnya selaras dengan kemajuan teknologi. Peningkatan penggunaan teknologi dalam pendidikan akan menyebabkan peningkatan efektifitas dan efisiensi proses pembelajaran. Peran guru tidak lagi menjadi satu-satunya sumber belajar, akan tetapi peran guru telah beralih menjadi fasilitator sehingga menuntut peserta didik untuk lebih aktif belajar dengan memanfaatkan teknologi yang ada.
Kurikulum dalam teknologi pendidikan dipengaruhi oleh perkembangan teknologi, berupa pemanfaatan media pembelajaran, baik media cetak maupun media elektronik. Dengan teknologi pendidikan, proses pembelajaran tidak hanya dapat dilakukan melalui tatap muka didalam kelas, akan tetapi dilakukan dengan berbagai sistem penyampaian seperti menggunakan Radio/Televisi Pendidikan, Modul, teleconference, dan pemanfaatan Aplikasi Internet seperti e-mail, facebook, twitter, dan lain-lain.
Kurikulum teknologi pendidikan menekankan pada kompetensi atau kemampuan-kemampuan praktis (Nana Syaodih Sukmadinata, 1997:12). Karena itu selain untuk membuat proses pembelajaran lebih efektif dan efisien, kurikulum dalam teknologi pendidikan dikembangkan dengan tujuan menyiapkan peserta didik untuk dapat menguasai dan memanfaatkan teknologi sehingga memiliki kemampuan dalam meningkatkan taraf kehidupan.


BAB III
PENUTUP

I.          KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa:
1.     Kurikulum merupakan bagian dari suatu sistem pengelolaan yang menyangkut perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran yang dijadikan pedoman atau panduan bagi guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.
2.     Pengembangan kurikulum pada hakikatnya adalah pengembangan silabus yang didalamnya mencakup komponen-komponen dalam kurikulum yaitu tujuan, metode/alat, materi/bahan ajar dan penilaian. kurikulum dikembangkan dengan didasari oleh asas psikologi, asas sosiologi, asas perkembangan IPTEK, dan asas Filsafat Pancasila.
3.     Kurikulum dalam teknologi pendidikan dipengaruhi oleh perkembangan teknologi, berupa pemanfaatan media pembelajaran, baik media cetak maupun media elektronik.
II.       SARAN
Dalam pengembangan kurikulum dewasa ini, sebaiknya tidak hanya didasari pada aspek penguasaan teknologi saja, akan tetapi juga pada pemanfaatannya, sehingga kurikulum yang dibuat dapat menjadi salah satu faktor pembentuk kepribadian yang baik bagi peserta didik.

DAFTAR PUSTAKA

Dakir. 2010. Perencanaan & Pengembangan Kurikulum. Jakarta: PT Rineka Cipta
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2007. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek.
Bandung: PT Remaja Rosda Karya
Majid, Abdul. 2008. Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar
Kompetensi Guru. Bandung: PT Remaja Rosda Karya
Sumiati dan Asra. 2007. Metode Pembelajaran. Bandung: CV Rineka Cipta
Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 1997. Teknologi Pengajaran.
Bandung: CV Sinar Baru
Seels, Barbara. B dan Rita C. Richey. 1994. Teknologi Pembelajaran Devinisi dan
Kawasannya. Jakarta: Unit Percetakan UNJ


2 comments:

  1. browsing langsung dapet blog ini
    jadi gak susah2 buat makalah thanks gan

    http://andregotixz.co.cc

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama-sama, terima kasih jg udah mampir k blog kita

      Delete